Diumbar-umbar dengan seronok,Kalo kompor gas gratis? Kenapa sekolah gratis ngga bisa?
Generasi penerus bangsa harus digodok.
Maka digalakanlah yang katanya BOS.
Asal berotak tak punya dana bisa lolos.
Nampaknya itu cuma omong kosong.
Bagai mimpi di siang bolong.
Buktinya karena tunggakan,
Sudah diancam dikeluarkan.
Katanya Indonesia mau bergerak,
Tapi uang lebih berguna dibanding otak.
Otak cemerlang, tanpa biaya bulanan,
Kongruen cuma dengan sekolah pinggiran.
Bagaimana mereka masih mengharap balasan,
Kalo selama berjuang dihalang ditekan.
Kami cuma mau sekolah dengan tenang.
Kami cuma mau lulus dengan gemilang.
Kami cuma mau punya masa depan. Meraih angan.
Apa karena kompor gas meledak, sekolah yang gratis cuma sekolah kampung ya?
Bagaimana nasib-nasib otak berlian yang terkubur dalam lumpur bisa dieksplorasi kalau begitu? Cih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar